Halaman
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
- 117
Pendidikan sebagai
Pilar Bangsa
Tanpa pendidikan, manusia akan berada dalam
kegelapan. Bangsa tanpa perhatian kemajuan pendidikan adalah
bangsa yang rapuh.
Dalam pembelajaran ini kamu akan berdiskusi
mengangkat persoalan usaha-usaha peningakatan kualitas
pendidikan di Indonesia. Berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran ini
Dalam aspek sastra, kamu akan berlatih
mengidentifikasi tema dan latar novel remaja. Selain itu, kamu
akan menanggapi hal menarik dari kutipan novel remaja
terjemahan. Melalui cerita novel yang disampaikan kamu dapat
memetik nilai kehidupan yang ada di dalamnya. Menarik bukan?
UNIT 9
“Kemauan yang rendah lebih
sering menjadi penyebab
kegagalan, daripada kecerdasan
atau kemampuan yang rendah.”
Flower A. Newhouse
Gambar 9.1
Sumber. Abi Aulia
118
-
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
Pendidikan sebagai Pilar
Bangsa
Menemukan
Informasi untuk
bahan diskusi
melalui membaca
intensif
Mengidentifikasi
tema dan latar novel
remaja
Menanggapi hal
menarik kutipan novel
remaja
Sasaran
Membedakan fakta, opini,
kesimpulan
.Merumuskan masalah
untuk bahan diskusi
Yang perlu
dikuasai
. Bagian-bagian surat
. Tempat, waktu, keadaan
lingkungan cerita
Yang perlu
diperhatikan
. Nilai-nilai
. Karakter tokoh
. Pandangan tokoh
.Adegan Penting
PETA KONSEP
Alokasi waktu Unit 9 adalah 6 jam pelajaran
1 jam pelajaran = 40 menit
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
- 119
Hardiknas 2006:
“Pendidikan Bermutu untuk Mewujudkan
Insan Cerdas dan Kompetitif”
Kamis(4/5),
antusiasme masyarakat
Lebak, terutama guru dan
para pelajar dalam
menyambut perayaan
Hardiknas tampak jelas.
Sejak pukul tujuh pagi hampir seluruh
masyarakat Lebak memadati alun-alun
Rangkas Bitung, tempat berlangsungnya
acara. Kemeriahan ini dibarengi pula dengan
bertebarnya spanduk, umbul-umbul, dan balon
udara di berbagai sudut kota. Keamanan terlihat
A. Menemukan Informasi untuk Bahan Diskusi melalui
Membaca Intensif
Tujuan Pembelajaran
Dengan membaca secara intensif kamu dapat membedakan sebuah fakta,
pendapat, dan kesimpulan, serta mampu untuk menemukan masalah untuk bahan
diskusi
Apabila kamu membaca sebuah teks bacaan secara intensif, kamu akan menemukan
sejumlah fakta, pendapat, dan kesimpulan yang disajikan penulisnya. Agar kamu bisa memahami
dan menilai pandangan-pandangan penulis terhadap masalah yang ada, kamu harus mampu
membedakan fakta, pendapat, dan kesimpulan sebuah tulisan.
Nah,
dalam pembelajaran ini,
kamu akan diajak untuk mampu membedakan fakta, pendapat, dan kesimpulan.
1. Membedakan Fakta, Pendapat, dan Kesimpulan
Dalam sebuah teks bacaan, umumnya penulis memaparkan tulisannya bertolak dari
fakta-fakta. Setelah itu, fakta-fakta ditanggapi dengan pendapat-pendapat (opini) penulisnya
atau opini para tokoh/pakar/ahli di bidangnya. Selanjutnya, semua pandangan penulis atas fakta-
fakta disimpulkan di bagian akhir tulisan berdasarkan dari uraian-uraian sebelumnya.
Perbedaan antara fakta, pendapat, dan kesimpulan.
a.
Fakta
adalah hal berupa keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan yang ada
dan telah terjadi. Contoh: Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional.
b.
Pendapat
(opini) adalah pernyataan yang berdasarkan pikiran, anggapan, perkiraan,
atau pendirian dari seseorang. Contoh: Kegiatan lomba-lomba atau pameran pendidikan
sebaiknya perlu digalakkan pada bulan Mei untuk memeriahkan Hardiknas.
c.
Kesimpulan
adalah pendapat terakhir yang berdasarkan uraian-uraian sebelumnya.
Contoh: Dengan demikian, semua pihak mempunyai andil dalam memajukan pendidikan
di Indonesia.
120
-
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
sangat ketat, polisi, satuan pengamanan dinas
Kabupaten Lebak, dan Paspampres (Pasukan
Pengamanan Presiden) tampak berjaga-jaga
mulai dari pusat kota hingga sekitar tempat
acara.
Pukul 09.45 WIB, acara dimulai
dengan sambutan Gubernur Banten yang
dilanjutkan dengan pidato sambutan oleh
Mendiknas. Dalam pidato sambutannya,
Mendiknas mengungkapkan, tema yang dipilih
dalam menyambut Hardiknas kali ini,
merupakan penjabaran dari visi pendidikan
nasional yang tertera dalam Undang-Undang
No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan.
Bunyi UU tersebut sebagai berikut:
“Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga Indonesia
berkembang menjadi manusia berkualitas
sehingga mampu proaktif menjawab tantangan
jaman yang selalu berubah.”
Dalam kata sambutannya, Mendiknas
juga menyampaikan tiga pilar kebijakan prioritas
pembangunan pendidikan nasional yang
berkaitan dengan indikator kinerja dalam
rencana strategis Depdiknas 2005-2009. Tiga
pilar tersebut yaitu, pemerataan dan perluasan
akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi
dan daya saing pendidikan, serta penguatan tata
kelola akuntabilitas, dan citra publik pendidikan.
Wapres menghimbau kepada seluruh
elemen masyarakat, baik pemerintah, guru,
siswa dan orangtua, agar berperan aktif dalam
memajukan derajat bangsa melalui pendidikan.
“Ki Hajar Dewantoro selaku perintis
pendidikan nasional kita, dapat dijadikan contoh
teladan bagaimana kita menata dan memajukan
pendidikan kita. Dasar dari kemajuan kita,
harus memperhatikan faktor infrastruktur,
moral, serta agama yang selalu menjadi dasar
pokok. Di samping itu, yang paling pokok
adalah bagaimana mutu pendidikan itu akan
terus meningkat secara bertahap, dan selalu
mengikuti kebutuhan tingkat nasional dan
internasional dengan perbandingan kemajuan
pendidikan di negara-negara lain,” ujarnya.
Itu sebabnya, menurut Wapres kembali,
untuk mendukung seluruh warga dalam
memajukan pendidikan di Indonesia, pemerintah
harus mengeluarkan anggaran tertinggi dari
seluruh anggaran yang ada di republik ini, untuk
pendidikan. Namun, menurutnya lagi,
pendidikan bukan hanya bergantung pada
anggaran, kemauan, partisipasi, dorongan dan
kesabaran juga tak kalah penting dari itu semua.
Sumber:
www.hardiknas.com
PELATIHAN 1
1. Berdasarkan bacaan di atas tulislah beberapa fakta yang terdapat dalam bacaan Hardiknas
2006: “Pendidikan Bermutu untuk Mewujudkan Insan Cerdas dan Kompetitif”!
2. Tulis pula beberapa pendapat (opini) penulis/para tokoh yang merupakan tanggapan dalam
masalah tersebut!
3. Susunlah simpulan dari bacaan di atas!
4. Tukarkan pada teman sebangkumu untuk dikoreksi!
5. Berikan masukan terhadap pekerjaan temanmu tersebut sesuai dengan bacaan!
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
- 121
2. Menemukan Masalah dan Merumuskannya
Jika inti sebuah cerita cerpen, novel, dan drama adalah konflik, inti sebuah teks bacaan
adalah sebuah permasalahan. Sebuah teks bacaan akan mengangkat masalah-masalah sebagai
pokok bahasan dalam tulisannya.
Dalam pembelajaran ini, kamu akan diajak menemukan masalah yang terdapat dalam
bacaan. Selanjutnya, masalah yang kamu temukan dirumuskan untuk bahan diskusi.
Perhatikan contoh masalah dan rumusan masalahnya sebagai bahan diskusi!
Masalah
Rumusan Masalah
Usaha-usaha meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia
Mengapa pendidikan kita kualitasnya rendah?
............................................................
............................................................
............................................................
dan seterusnya
PELATIHAN 2
1.
Tentukan beberapa masalah yang menarik sebagai bahan diskusi yang terdapat dalam teks
bacaan Hardiknas 2006: “Pendidikan Bermutu untuk Mewujudkan Insan Cerdas dan
Kompetitif”!
2.
Rumuskan masalah-masalah tersebut sebagai bahan diskusi seperti contoh di atas!
3.
Berdiskusilah dengan rumusan masalah yang telah kamu tentukan. Sampaikan
pendapatmu
disertai
fakta-fakta
yang mendukung. Agar pembahasan dalam diskusimu lancar dan luas,
kupaslah rumusan masalah tersebut menggunakan berbagai kata tanya seperti contoh di
atas!
4.
Setelah kelompokmu mengupas rumusan masalah secara tuntas, sampaikan hasil diskusimu
di depan teman-temanmu!
Usaha-usaha
meningkatkan kualitas
p
endidikan di Indonesia
Mengapa
kualitas pendidikan di Indonesia
rendah?
Usaha-usaha
apa
yang harus dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia?
Siapa
saja pihak-pihak yang harus berperan
aktif dan bertanggung jawab?
dan seterusnya
122
-
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
B. Tema dan Latar Belakang Novel Remaja
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran kali ini diharapkan kamu mampu menentukan tema dan
latar belakang novel remaja.
Membicarakan tema dengan novel remaja adalah hal menarik. Mengupas
kedua unsur
itu sama dengan halnya membicarakan masalah remaja dan lingkungan yang melatarbelakangnya
Nah,
sekarang kalian ikuti pembelajaran menarik berikut!
1. Menentukan Tema dan Latar Belakang Novel Remaja
Pengarang menulis karena dorongan niat baiknya untuk mengemukakan beberapa
persoalan, cita-cita, serta bahan-bahan yang terkandung dalam pikirannya kepada masyarakat
pembaca. Untuk menyampaikan pada pembaca, dalam karangannya seorang pengarang
mengambil dasar/pokok cerita (tema) yang kemudian dijadikan pijakan dalam menulis seluruh
kejadian dalam karangan. Dengan kalimat yang berbeda, dapat dikatakan tema adalah pokok
persoalan yang mendasari cerita.
Adapun latar cerita meliputi tiga hal, yaitu kejadian, waktu, dan suasana/keadaan lingkungan
cerita berlangsung.
PELATIHAN 3
Bacalah kutipan novel remaja berikut ini dan kerjakan soal yang menyertainya!
Laskar Pelangi
Pagi
ini Lintang
terlambat masuk
kelas. Kami ter-
cengang mendengar
ceritanya.
“Aku tak bisa
melintas. Seekor
buaya sebesar pohon
kelapa tak mau
beranjak,
menghalang di tengah jalan. Tak ada siapa-
siapa yang bisa kumintai bantuan. Aku hanya
berdiri mematung, berbicara dengan diriku
sendiri.”
Lima belas meter.
“Buaya sebesar itu tak kan mampu
menyerangku dalam jarak ini, ia lamban, pasti
kalah langkah. Kalau cukup waktu aku dapat
menghitung hubungan massa, jarak, dan tenaga,
baik aku maupun buaya itu, sehingga aku dapat
memperkirakan kecepatannya menyambarku
dan peluangku untuk lolos. Ilmu menyebabkan
aku berani maju beberapa langkah lagi. Apalagi
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
- 123
Novel
Unsur Intrinsik
Bukti Pendukung
....................
........................
Tema:
.................................
.................................
.................................
Latar
a. Tempat :
.................................
.................................
.................................
b. Waktu :
.................................
.................................
.................................
c. Suasana
Lingkungan:
.................................
.................................
..................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
fisika tidak mempertimbangkan
psy war,
kalau
aku maju ia pasti akan terintimidasi dan masuk
lagi ke dalam air.
Aku maju sedikit, membunyikan lonceng
sepeda, bertepuk tangan, berdeham-deham,
membuat bunyi-bunyian agar dia merayap
pergi. Tapi ia bergeming. Ukurannya dan teritip
yang tumbuh di punggungnya memperlihatkan
dia penguasa rawa ini. Dan sekarang saatnya
mandi matahari. Secara fisik dan psikologis
binatang atau secara apa pun, buaya ini akan
menang. Ilmu tak berlaku di sini.
“Tapi lebih dari setengah perjalanan
sudah, aku tak kan kembali pulang gara-gara
buaya bodoh ini. Tak ada kata bolos dalam
kamusku, dan hari ini ada tarikh Islam, mata
pelajaran yang menarik. Ingin kudebatkan kisah
ayat-ayat suci yang memastikan kemenangan
Byzantium tujuh tahun sebelum kejadian. Sudah
siang, aku maju sedikit, aku pasti terlambat tiba
di sekolah.”
Dua belas meter
“Aku hanya sendirian. Jika ada orang lain
aku berani lebih frontal. Tahukah hewan ini
pentingnya pendidikan? Aku tak berani lebih
dekat. la menganga dan bersuara rendah, suara
dari perut yang menggetarkan seperti sendawa
seekor singa atau seperti suara orang
menggeser sebuah lemari yang sangat besar.
Aku diam menunggu. Tak ada jalur alternatif
dan kekuatan jelas tak berimbang. Aku mulai
frustrasi. Suasana sunyi senyap. Yang ada
hanya aku, seekor buaya ganas yang egois, dan
intaian maut.”
Kami prihatin dan tegang mendengar
kisah perjuangan Lintang menuju sekolah.
Sumber:
Laskar Pelangi, Andrea Hirata
1. Tentukan unsur intrinsik kutipan novel di atas!
124
-
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
2. Menyampaikan hasil pekerjaan kepada teman sekelas setelah kamu
menemukan unsur
tema dan latar, sampaikanlah di depan teman-
temanmu hasil pekerjaanmu. Berilah tanggapan
dan perbaikan sekiranya ada perbedaan pandangan!
C. Menanggapi Hal yang Menarik dari Kutipan Novel Remaja
Terjemahan
Tujuan Pembelajaran
Setelah menanggapi pembacaan kutipan novel terjemahan, kamu akan mampu:
menentukan isi kutipan novel; mengemukakan hal-hal menarik dalam kutipan
novel remaja terjemahan
Seiring dengan kemajuan teknologi, kini berbagai karya terjemahan dan karya asli dari
negara lain mengalir ke Indonesia. Novel terjemahan juga bermunculan, bahkan dapat dengan
mudah kamu temukan di berbagai toko buku. Pernahkah kamu membacanya? Adakah cerita
dalam novel itu bermanfaat bagi hidupmu?
Dalam pembelajaran ini, kamu akan berlatih memahami isi sebuah novel terjemahan,
menemukan hal yang menarik, dan melanjutkan cerita berdasarkan imajinasimu sendiri.
Mintalah
secara bergantian temanmu membacakan kutipan novel terjemahan berikut!
Matilda
Para orang tua ada anehnya: anak
mereka sendiri, biar sudah keterlaluan, tetap
saja mereka anggap hebat. Ada pula orang tua
yang lebih dari itu. Mereka begitu mengagumi
anak mereka sampai yakin sendiri bahwa anak
itu bermutu jenius. Semuanya itu masih bisa
dimaklumi karena memang begitulah sifat
manusia. Terkadang bisa dijumpai juga orang
tua yang bersikap sebaliknya. Mereka ini sama
sekali tidak peduli terhadap anak mereka.
Hal ini tentu saja lebih buruk daripada
para ayah dan ibu yang terlalu besar kasih
sayangnya. Mr. dan Mrs. Wormwood
tergolong ayah dan ibu jenis yang kedua yang
tidak mengacuhkan anak-anak mereka. Anak
mereka dua. Seorang anak laki-laki bernama
Michael. Dia yang sulung. Adiknya bernama
Matilda. Matilda oleh ayah dan ibunya tidak
dianggap sama sekali atau paling-paling
dianggap seperti “ketombe” karena dianggap
hanya mengganggu. Justru karena
kepintarannya, dia dianggap pengganggu
kesibukan mereka sebagai pedagang mobil
yang sukses. Ketika berumur tiga tahun,
Matilda sudah bisa membaca.
”Daddy,” katanya pada ayahnya,
“Bolehkah aku minta dibelikan buku?”
”Buku?” kata Mr. Wormwood dengan
sebal.
“Untuk apa?”
”Untuk dibaca, Daddy.”
”Apa kurangnya televisi?” tukas
ayahnya.
“Kita kan sudah punya televisi yang
bagus. Sekarang minta buku lagi! Kau ini
manja!”
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
- 125
Pada hari-hari kerja, hampir setiap sore
Matilda ditinggal seorang diri di rumah.
Michael yang umurnya lima tahun lebih tua
harus bersekolah. Ayahnya bekerja, sementara
ibunya pergi bermain bingo, semacam
permainan lotre di sebuah kota yang jauh dari
rumahnya.
Ketika ayahnya menolak membelikan
buku, sorenya Matilda pergi berjalan kaki
seorang diri ke perpustakaan umum di desanya.
Sesampainya di sana ia memperkenalkan diri
kepada Mrs. Phelps, wanita yang mengurus
perpustakaan itu. Matilda bertanya apakah ia
diperbolehkan duduk sebentar untuk membaca
buku di situ. Mrs. Phelps agak terkejut melihat
ada anak perempuan sekecil itu datang tanpa
ditemani ayah ibunya. Akan tetapi, diizinkannya
juga Matilda masuk.
”Di mana buku-buku untuk anak-
anak?” tanya Matilda dengan sopan.
”Di sebelah sana, pada rak-rak di
sebelah bawah itu,” kata Mrs. Phelps
memberitahu. “Kau mau kucarikan buku yang
bagus yang banyak gambar-gambarnya?”
”Tidak, terima kasih,” jawab Matilda,
“Saya bisa mencari sendiri.”
Sejak hari itu setiap sore Matilda pergi
ke perpustakaan, begitu ibunya sudah
berangkat main bingo lagi. Berjalan kaki dari
rumah ke perpustakaan hanya makan waktu
sepuluh menit. Jadi, ada waktu dua jam baginya
untuk duduk dengan asyik di sebuah sudut yang
nyaman, membaca buku demi buku. Ketika
semua buku anak-anak sudah dibacanya, ia
mulai berkeliaran mencari buku bacaan yang
lain. Mrs. Phelps yang memperhatikan anak
itu dengan perasaan takjub selama beberapa
minggu yang sudah lewat kini datang
menghampirinya.
“Barangkali aku bisa membantu,
Matilda?” katanya.
”Buku apa lagi yang bisa saya baca,
ya?” kata Matilda.
“Buku-buku untuk anak-anak,
semuanya sudah.”
”Maksudmu, kau sudah melihat
gambarnya?”
“Ya, tapi juga membacanya.” Mrs.
Phelps memandang Matilda yang jauh lebih
kecil darinya, sementara Matilda mendongak
menatapnya.
”Menurut saya, buku-buku itu ada yang
jelek sekali ceritanya,” kata Matilda,
‘Tapi yang lain-lain bagus. ‘Saya pal-
ing suka
Taman Rahasia.
Ceritanya penuh
misteri. Misteri kamar di balik pintu yang selalu
tertutup, dan misteri kebun di balik tembok
besar.Mrs. Phelps tercengang mendengarnya.
”Berapa tepatnya umurmu sekarang,
Matilda?” tanyanya.”
Empat tahun tiga bulan,” jawab
Matilda.Mrs. Phelps semakin tercengang. Tapi
ia tidak menampakkannya.
“Buku macam apa yang ingin kau baca
sekarang?” tanya wanita pengurus
perpustakaan itu.
”Buku yang benar-benar bagus yang
dibaca orang dewasa,” jawab Matilda.
“Buku yang terkenal. Tentang judulnya,
satu pun tidak ada yang saya ketahui.”
***
Gambar 9.1
Matilda,
sudah diangkat ke dalam film layar lebar. Hasilnya tidak
kalah menarik jika dibandingkan dengan versi novelnya.
Sumber.www.google.com
126
-
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
Anak-anak yang bersekolah di Sekolah
Dasar Crunchem Hall sekitar 250 orang.
Kepala sekolahnya seorang wanita setengah
umur bertubuh tinggi besar. Namunya Miss
Trunchbull.
Matilda tentu saja dimasukkan di kelas
paling rendah bersama delapan belas murid
lelaki dan perempuan.
Guru mereka bernama Miss Honey.
Nama lengkapnya Jennifer Honey, la pendiam,
tidak pernah berbicara dengan suara keras.
Dia juga jarang tersenyum.
Tapi sudah jelas ia dikarunia kelebihan
yang langka, yaitu selalu dipuja setiap anak
kecil yang menjadi muridnya. Wajah Miss
Honey memancarkan kehangatan apabila
berbicara dengan murid-muridnya
Kalau Miss Trunchbull, kepala sekolah,
orangnya lain lagi. .. . baik guru maupun mu-
rid takut terhadap dirinya. Pada awal pelajaran,
Miss Honey membagikan buku-buku baru
kepada muridnya.
Kemudian, ia menyampaikan bahwa
sampai akhir minggu ini diharapkan muridnya
hafal perkalian dengan dua. Dan dalam satu
tahun diharapkan sudah hafal semua
perkalian.”Itu akan besar sekali manfaatnya.
Nah, sekarang siapa yang kebetulan sudah tahu
perkalian dengan dua? Matilda mengacungkan
tangannya ke atas. Dia satu-satunya yang
melakukannya. Miss Honey memperhatikan
gadis cilik berambut hitam dan berwajah serius
itu.
“Bagus,” kata Miss Honey.“ “Berdirilah
dan sebutkan perkalian dengan dua sejauh yang
kau bisa.”
Matilda berdiri lalu mulai menyebutkan
urutan perkalian dengan dua. Ketika sudah
sampai pada dua kali dua belas, ia tidak
berhenti. la terus saja dengan menyebutkan dua
kali tiga belas dan seterusnya.
”Stop!” kata Miss Honey. Selama itu
ia mendengarkan dengan perasaan agak
kagum. Kini ia mengatakan,
“Kau bisa sampai berapa?”
”Sampai berapa?” balas Matilda.
“
Wah,
saya tidak tahu pasti, Miss Honey.
Rasanya saya bisa sampai jauh sekali.”
Miss Honey memerlukan waktu untuk
memahami makna jawaban yang luar biasa itu.
“Maksudmu,” katanya, “kau bisa
mengatakan berapa dua kali dua puluh
delapan?”
”Ya, Miss Honey.”
S
umber:
Matilda
, karya Roald Dahl
1. Menceritakan Isi Kutipan Novel
Setelah kamu mendengarkan pembacaan kutipan novel di atas, tentu kamu sudah
memahami isinya. Bagaimana ceritanya, menarik bukan? Nah, dalam pembelajaran ini, kamu
akan berlatih menceritakan isi kutipan novel yang baru saja dibaca oleh temanmu. Sebelum
kamu menceritakan isi kutipan novel tersebut, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan,
yaitu kesesuaian unsur pembangun cerita, baik alur, karakter tokoh, dan latar yang mendukung
cerita.
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
- 127
PELATIHAN 3
Analisalah unsur pembangun cerita kutipan novel terjemahan di atas!
1. Alur
Bagian-bagian alur
2. Karakter Tokoh
Matilda
Mr. dan Mrs. Wormwood
Miss. Honey
Miss Trunchbull
3. Latar
Latar tempat
Latar waktu
PELATIHAN 4
Ceritakan kembali isi kutipan novel terjemahan di atas di depan kelas dengan berpedoman
pada unsur pembangun cerita yang sudah kamu tentukan!
2. Mengemukakan Hal-Hal Menarik dalam Kulitan Novel
Banyak hal menarik yang dapat dipetik dalam sebuah karya sastra, termasuk novel
terjemahan. Melalui cerita yang disampaikan, kamu dapat memetik nilai kehidupan yang ada di
dalamnya. Nilai kehidupan yang tercermin di dalamnya tentu dapat kamu terapkan dalam
kehidupan yang nyata. Singkatnya, semakin banyak kamu membaca dan meneladani nilai-nilai
kehidupan yang terdapat dalam berbagai karya sastra, semakin luas pula cakrawalamu, bahkan
akan menjadikanmu orang yang arif dan bijak.
PELATIHAN 5
Untuk mengungkapkan hal-hal yang menarik dalam kutipan novel
terjemahan
Matilda
di atas, jawablah latihan-latihan berikut!
1. Tokoh siapa sajakah yang kamu anggap menarik dalam kutipan novel Matilda di atas?
Dalam hal apa kemenarikan tokoh tersebut? Jelaskan!
2. Tulislah adegan penting dalam cerita di atas yang kamu anggap paling menarik! Jelaskan
alasanmu!
3. Bagaimanakah pandangan orang tua Matilda tentang pendidikan? Jelaskan alasanmu
128 -
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
RANGKUMAN
1. Rumusan masalah diskusi dapat diangkat dari masalah-masalah yang merupakan pokok
bahasan teks bacaan.
2. Tema adalah pokok persoalan yang mendasari cerita. Adapun latar cerita meliputi tempat
kejadian waktu, dan suasana lingkungan cerita berlangsung.
3. Menanggapi hal menarik novel remaja dapat dilakukan bertolak dari nilai kehidupan yang
ada di dalamnya, karakter/perilaku tokoh, adegan penting ataupun pandangan-pandangan
tokoh cerita.
Pada akhir pembelajaran, renungkan yang telah kamu pelajari. Kemudian untuk
refleksi isilah tabel berikut ini!
UJI KOMPETENSI 9
No
Kompetensi Pembelajaran
Nilai yang Kamu P
etik
1. Menemukan informasi untuk bahan diskusi.
2. Mengidentifikasi tema dan latar novel remaja.
3.
Menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja.
REFLEKSI
1. Buatlah tiga opini berkait dengan fakta berikut
Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2008 Wapres memberikan penghargaan kepada
para gubernur, bupati, dan walikota yang berhasil menuntaskan program wajib belajar
sembilan tahun.
dengan mengacu pada kutipan cerita di atas!
4. Bagaimanakah sikap Miss Honey dalam menangani murid-muridnya? Bagaimanakah
pandangan/pendapatmu tentang sikap Miss Honey tersebut?
5. Bagaimanakah pendapatmu tentang sikap Miss Trunchbull, Kepala Sekolah Matilda?
Setujukah kamu dengan sikap seperti itu? Jika ada kelebihan, di manakah kelebihannya
dan jika ada kekurangan, di mana letak kekurangannya?
Click to buy NOW!
P
D
F
-
X
C
H
A
N
G
E
w
w
w
.
d
o
c
u
-
t
r
a
c
k
.
c
o
m
Click to buy NOW!
P
D
F
-
X
C
H
A
N
G
E
w
w
w
.
d
o
c
u
-
t
r
a
c
k
.
c
o
m
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
- 129
Clark keluar dari kamar mandi
apartemennya di lantai tiga Clinton Street
344, memakai piyama abu-abu sambil
menyiulkan lagu tema film
Star Wars
.
Setelah menyeka kabut di cermin, tangannya
meraih kotak obat dan diambilnya sekeping
logam mengkilap berbentuk melengkung
yang dipungut dari puing pesawat yang
membawa ke Bumi. Ia berhenti bersiul dan
memusatkan pandangannya ke lekukan
logam itu, dan diarahkannya sinar panas yang
memancar dari kedua matanya ke lekukan
tersebut. Cahaya panas yang terpantul dari
lekuk logam itu membias ke dagu Superman
dan memangkas rambut yang tumbuh di
janggutnya dengan rapi. Dalam beberapa
detik janggut Superman telah tercukur rapi
(
The Death and life of Superman: Dooms
day
karya Roger Stern)
2. Perhatikan kutipan novel remaja terjemahan berikut ini dan temukan hal-hal yang menarik!
3. Tulislah puisi bebas yang di dalamnya terkandung diksi (pilihan kata) dan rima (persamaan
bunyi)!
130
-
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
CATATAN
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________